Siapa sangka, jika niat awal mendatangi suatu tempat dengan tujuan berwisata, ternyata malah menjadi sebuah titik awal dari ide Perpustakaan Terapung didirikan?. Saat Irwan Saputra beserta keluarganya mendatangi salah satu rumah warga dengan tujuan untuk menikmati kuliner seafood khas Kampung Nelayan, Medan-Belawan. Kondisi memprihatinkan dari Kap. Nelayan tersebut membuat dia termenung memikirkan apa yang harus dia perbuat dan apa yang dapat dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama?.
Di hari berikutnya, terbesit ide untuk mengembangkan pendidikan di wilayah Kap. Nelayan tersebut yang hanya memiliki 1 Sekolah Dasar, tanpa ada sekolah lainnya. Irwan bersama tiga rekannya yang memiliki satu visi yakni Sidik, Via dan Tyas, mendatangi lagi wilayah tersebut untuk melakukan observasi lapangan. Orang pertama yang dijumpai oleh mereka adalah bapak Saparuddin selaku Kepala lingkungan Kap. Nelayan, Medan-Belawan. Sambutan baik oleh bapak Kapling tersebut mendengar ide dan niat dari mereka yang ingin mendirikan perpustakaan sekaligus mengajar anak-anak di sana secara rutin setiap minggunya. Dan akhirnya, mereka mendapatkan peminjaman tempat di Aula di kawasan Kap. Nelayan tersebut. Read more...
Sejak itu, mereka mulai mengumpulkan rekan-rekan lainnya yang memiliki satu visi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (HMJ-BSI) FBS Unimed, untuk mensukseskan pendirian Perpustakaan Terapung. Tidak hanya itu, sangat besar dukungan dan partisipasi para dosen dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unimed terhadap pendirian dan keberlangsungan ide kreatif ini. Sehingga, pendirian Perpustakaan Terapung menjadi lebih mudah dan lebih terarah.
Salam Semangat dari Perpustakaan Terapung untuk Anak Bangsa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar